Kamis, 19 Februari 2015

SMK Telkom Bangun TIK di Perbatasan RI-Malaysia

SMK Telkom Bangun TIK di Perbatasan RI-Malaysia

SMK Telkom Bangun TIK di Perbatasan RI-Malaysia
Civitas akademika SMK Telkom Bandung bersama TNI membangun 
instalasi TIK di perbatasan RI dan Malaysia.  
(Ilustrasi: Shutterstock) Jum'at, 20 Februari 2015 - 13:21 wib
Advertisement
Share on Google

BANDUNG - SMK Telkom Bandung dan Mabes TNI membangun instalasi 
Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di daerah perbatasan Republik Indonesia
(RI) - Malaysia. 
Sistem TIK tersebut berupa jaringan LAN berbasiskan teknologi wireless.
"Kerjasama ini melibatkan dua siswa kami, satu guru pembimbing dan 
satu pembina utama dan tim Emergency Broadband Acces Network 
(EBAN)," kata Kepala SMK Telkom Bandung Daduk Merdika Masur, 
di Bandung, Jumat (20/2/2015).
Menurut Daduk, dengan adanya instalasi ini, maka daerah perbatasan 
antara Indonesia dan Malaysia di Provinsi Kalimatan Barat bisa mendapatkan 
jaringan TIK. Rencananya, program ini akan dilaksanakan di daerah 
Jagoi Babang, yakni wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Provinsi 
Kalimantan Barat.
"Jadi nantinya anggota TNI yang ada di perbatasan bisa terkoneksi 
dengan Mabes TNI baik itu untuk koordinasi, laporan dan lain-lain 
sehingga data yang dikirimkan bisa diketahui secara real time. 
Selama ini kan masih manual, karena memang 
enggak ada sarananya," kata Daduk.
Daduk menjelaskan, SMK Telkom Bandung bersama tim EBAN 
bertugas membuat instalasi, mengujinya dan memastikan jaringan 
TIK berhasil. Setelah benar-benar beroperasi, program ini akan jadi 
prototipe untuk daerah selanjutnya sehingga diharapkan cakupannya 
bisa menjangkau semua wilayah perbatasan di Indonesia.
"Saat diminta bantuan, kami harus hadir apalagi ini untuk negara. 
Ini adalah bakti kecil kami pada negara, tentunya harus ada perbaikan. 
Semoga program ini bisa mencakup semua daerah perbatasan di Indonesia,
" imbuhnya,
Dia mengimbuhkan, daerah perbatasan Indonesia selalu menjadi sorotan, 
terlebih dengan minimnya sarana dan prasarana yang ada di sana berbeda 
jauh dengan negara tetangga. Untuk itulah, masuknya TIK di perbatasan bisa memperkuat pertahanan negara.
"Petugas juga akan semakin dimudahkan dalam menjalankan tugasnya 
menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tutur Daduk.
(rfa) http://dompetkampus.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar